Minat dan Motivasi Penting Dalam Proses Belajar
Menurut Crow minat berhubungan dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman, yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Namun secara sederhana, Minat adalah suatu ketertarikan, suatu dorongan, atau suatu keinginan seseorang pada suatu objek tertentu. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang mengarah pada perubahan yang cenderung permanen hasil dari interaksi individu dengan lingkungan. Maka dari pengertian tersebut dapa di simpulkan bahwa minat belajar adalah Suatu ketertarikan atau suatu dorongan terhadap belajar dengan kemauan yang kuat. Anak dengan minat terhadap objek tertentu cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Dengan minat yang tinggi diyakini bahwa minat memengaruhi proses dan hasil belajar anak. Karena dengan minat yang tinggi maka anak akan lebih bersungguh-sungguh. Contoh saja saya sendiri, ketika saya minat terhadap suatu mata pelajaran saya akan cenderung lebih giat, lebih rajin, dan bersungguh-sungguh. Minat belajar bisa disebabkan oleh banyak faktor, cita-cita bisa menjadi sebab anak minat belajar karena pasti anak terus akan ingin terus menggapainya. Masih banyak lagi faktor yang menyebabkan minat belajar seperti hobi, bakat, fasilitas, bahan ajar, dan yang paling penting adalah lingkungan. Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. Didorong dengan motivasi-motivasi juga dapat meningkatkan minat belajar.
Menurut Wikipedia Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hamalik (1992), Motivasi adalah sebuah energi yang berasal dari diri seseorang atau pribadi yang ditandai dengan adanya perasaan dan tanggapan terhadap pikiran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Secara sederhana motivasi adalah sebuah dorongan atau semangat sesorang untuk mencapai sesuatu. Orang yang termotivasi biasanya akan lebih giat melakukan sesuatu untuk mencapai apa yang ia inginkan. Terdapat beberapa teori yang didalamnya membahas tentang motivasi, salah satunya adalah Teori Hierarki Maslow. Teori Hierraki Maslow mengatakan bahwa ada lima kebutuhan manusia berdasarkan hierarki mereka. Di antaranya Physiological Needs yaitu salah satu kebutuhan manusia yang terdiri dari udara, makanan, minuman, pakaian, perumahan dan kebutuhan hidup lainnya. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan fisiologis atau kebutuhan primer. Safety Needs merupakan sebuah kebutuhan akan rasa aman dari berbagai kekerasan fisik dan psikologis, misalnya seperti lingkungan yang terhindar dari polusi, adanya perlindungan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja serta tanpa adanya berbagai risiko kejahatan. Maslow mengatakan bahwa setelah seseorang memenuhi kebutuhan fisiologis, keselamatan, dan sosialnya, kemudain dia juga berharap untuk dikenali oleh orang lain, untuk memiliki reputasi dan kepercayaan yang baik, serta memiliki hak untuk dihargai oleh orang lain. Social Needs merupakan salah satu kebutuhan yang diartikan sebagai kebutuhan untuk dicintai dan juga mencintai seseorang. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka setiap orang yang hidup di dunia ini berhak untuk memiliki keluarga dan juga teman. Menurut Maslow, kebutuhan ini adalah persyaratan yang paling tinggi, karena kebutuhan untuk realisasi diri merupakan salah satu kebutuhan atau keinginan individu untuk memenuhi ambisi pribadinya. Selain Teori Hierarki Maslow ada juga teori-teori motivasi lain seperti Teori Motivasi MC Clelland, Teori ERG Alderfer, Teori Harapan Vroom, dan Teori Motivasi Herzberg. Motivasi memiliki peranan yang penting dalam proses belajar, sebab motivasi berperan sebagai penguat belajar, memperjelas tujuan belajar dan menentukan ketekunan belajar.
Minat dan motivasi ini berpengaruh pada prestasi dan hasil belajar. Anak dengan minat yang tinggi dan motivasi akan lebih giat, lebih tekun dalam menggapai sesuatu. Hasil belajar yang diperoleh siswa berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesuadah belajar, salah satu perubahan yang dapat dilihat sebagai hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester selama mengikuti proses pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa dapat disebut sebagai prestasi belajar selama mengikuti proses pembelajaran. Minat dan Motivasi merupakan faktor terciptanya prestasi belajar. Minat dan motivasi sangat berfungsi untuk menumbuhkan rasa semangat dan memberikan dorongan kepada anak agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Menurut pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dapat mendorong manusia untuk melakukan perbuatan, pengarahan dan pendorong dalam melakukan kegiatan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar anak. Menurut Hutabarat ada tujuh faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu Yang pertama faktor kecerdasan, Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk berfikir rumit. Orang yang cerdas biasanya dapat mengerjakan sesuatu lebih cepat, lebih banyak dengan tenaga yang relative sedikit. Yang kedua faktor belajar, yaitu semua kegiatan belajar. Misalnya kurang faham, tidak bisa focus dan lain-lain. Dan masih banyak faktor lain seperti Faktor Sikap, Faktor lingkungan, Faktor kegiatan, Faktor Sosial dan emosional, dan Faktor Guru.
Setiap anak pasti memiliki gaya belajar yang berbeda , yang membuat mereka nyaman. Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran. Ada yang gaya belajarnya visual, Auditori, dan kinestik. Anak yang bergaya belajar visual lebih mudah mengingat gambar daripada tulisan. Auditori dengan cara mendengar, sedangkan kinestetik dengan bergerak, menyentuh. Anak yang bergaya belajar kinestetik biasanya susah untuk diam dengan waktu yang lama.
Sumber : http://repository.uin-suska.ac.id/6020/3/BAB%20II.pdf https://rumus.co.id/teori-motivasi/ https://lenterakecil.com/faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar/ https://eprints.uny.ac.id/56203/1/91.%20SKRIPSI_Titin%20Purnamasari_13802241036.pdf http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-gaya-belajar-berbagai-macam.html
👍
BalasHapusUwwuuw
BalasHapusWaw amazing
BalasHapusSalut ilmunya
BalasHapusMakasiw ilmunya
BalasHapus